Posted by : Unknown Monday, 10 February 2014

Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rumpon, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air kolam, air ludah, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air.

Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.

Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awah saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.

Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara. Bentuk air hujan kecil adalah hampir bulat, sedangkan yang besar lebih ceper seperti burger, dan yang lebih besar lagi berbentuk payung terjun. Hujan besar memiliki kecepatan jatuhnya air yang tinggi sehingga terkadang terasa sakit jika mengenai anggota badan kita.

Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya. Ujan buatan dibuat dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja bisa gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam pembuatannya.

Juhan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai / danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.

Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat ini.

Proses terjadinya hujan bisa dijelaskan secara sederhana. Bumi memiliki daratan dan perairan. Karena panas matahari, seluruh permukaan  perairan itu entah   sungai, danau, laut  akan menguap  ke udara. Uap air itu menyatu dengan udara bergerak naik terus ke atas. Jika suhu udara semakin dingin, uap air itu melakukan kondensasi atau pengembunan. Hasilnya akan terbentuk butiran  kecil . Butiran air itu jumlahnya akan semakin banyak kemudian berkumpul membentuk awan. Jika awan berwarna gelap atau kelabu berarti butiran airnya sudah terkumpul dalam jumlah  banyak. Dan jika sudah terlalu berat atau sangat dingin, maka butiran-butiran tersebut akan jatuh ke bumi.
Awan terdiri dari berbagai jenis. Terdapat 3 lapisan yang ada diudara.
Proses Terjadinya Hujan
Proses Terjadinya Hujan
  1. Lapisan paling atas adalah tempat  Sirus yang bentuknya serabut halus berwarna putih. Awan ini membentuk kristal es di langit. Jika awannya sudah terbentuk maka biasanya turun hujan.
  2. Cumulus menempati lapisan kedua. Bentuknya biasanya gumpalan putih  lembut. Berarti tanda kalau cuaca akan panas serta kering. Tetapi bisa pula muncul warna hitam dimana menandakan akan turun hujan disertai angin, petir  juga guruh.
  3. Stratus menempati lapisan ketiga atau berada rendah di langit. Jadi, letaknya dekat dengan permukaan bumi. Jika awan stratus berubah warna menjadi abu-abu pertanda awan ini sudah mengandung butiran hujan.
Berdasarkan proses terjadinya,  hujan dibedakan menjadi beberapa jenis. Hujan pegunungan atau orografis terjadi karena angin dari laut yang membawa uap naik ke lereng pegunungan. Di puncak kemudian terjadi pengembunan karena keadaan udara di sana lebih dingin. Saat di lereng sebelahnya berhembus angin, maka turunlah air di bagian itu. Di lereng sebelah pembawa angin malah terjadi angin kering dan tidak mendapatkan curahan air. Maka daerah ini disebut daerah bayangan hujan.
Daerah khatulistiwa dimana suhunya lebih tinggi menyebabkan banyak terjadinya penguapan. Dengan demikian awan yang terbentuk pun menjadi banyak. Semakin dingin, semakin cepat terjadi proses pengembunan sehingga kemudian turun hujan. Itulah hujan zenithal yang banyak terjadi di daerah khatulistiwa.
Proses hujan frontal terjadi secara unik. Terjadinya karena pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin. Setelah bertemu,  massa udara  lebih panas dipaksa naik di atas massa udara  lebih dingin. Batas antara massa udara panas dan massa udara dingin itulah  disebut front. Pertemuan tersebut menjadikan pendinginan secara mendadak. Maka  selanjutnya timbullah  kondensasi kemudian berakhir dengan turunnya air ke bumi.
Proses hujan buatan merupakan salah satu kemajuan teknologi. Caranya cukup sederhana. Ke dalam awan yang merupakan kumpulan titik-titik uap air ditaburkan bahan perangsang untuk mempercepat pembentukan hablur. Bahan yang lazim dipakai adalah argentum iodida atau  perak yodida, karbon dioksida dan bahan pendingin seperti es kering. Bahan-bahan itu berguna sebagai inti kondensasi dan mengikat uap menjadi butir-butir air. Proses menyiram bumi seperti ini dilakukan jika musim kemarau panjang atau jika terjadi kebakaran hutan dalam areal luas.
Jika di Indonesia kita hanya mengenal musim penghujan dan musim kemarau, maka di negara lain dengan empat musim, mereka mengalami turun  salju berbagai jenis. Ada yang berbentuk  batu es (hail), salju, kabut tipis (mist) dan kabut tebal (fog). Salju sendiri merupakan keadaan yang banyak dinanti orang. Mungkin karena bentuknya  putih menyerupai es dan sifatnya tidak mudah meleleh pada suhu tertentu, menjadikan salju menjadi sesuatu  sangat  istimewa di negara empat musim itu.
Adapun proses terjadinya  salju bisa dijelaskan seperti ini. Dalam atmosfir bumi itu tersimpan berjuta-juta ton kelembaban. Tak terkecuali di daerah  paling kering sekalipun seperti gurun pasir. Setidaknya, masih tersisa 0,1 persen uap air. Bahkan gurun Wai ale-ale di Hawai mendapatkan 350 hari hujan per tahunnya. Uap air tersebut mampu mencapai lapisan awan paling tinggi.  Bila sangat dingin,misalnya pada suhu di bawah 0 derajat celcius, maka awannya akan mengandung kristal-kristal es dengan butiran mengandung uap air. Setelah jumlah kristal es mencukupi, maka uap tersebut membeku membentuk es. Begitupun butiran-butiran air ikut membeku. Lalu jatuh dari awan berbentuk salju. Tetapi ada yang menjadi hujan karena meleleh dalam perjalanannya mencapai bumi. Jadi, salju akan terbentuk kalau butiran air  sangat dingin itu membeku dan membentuk kristal .
Bentuk salju ternyata berbeda-beda. Ada  berbentuk bola salju lembut berwarna putih namun cepat rapuh dan mudah pecah. Ada pula yang runcing seperti kerucut. Tetapi diameternya sangat kecil yakni 0,08 mm sampai 5 mm. Ada juga bentuk bola-bola es  sangat transfaran namun keras, jernih dan tembus cahaya. Tetapi sering menjadi tetesan beku.
Mist serta fog terjadi kalau air yang mengantung di awan tidak mengalami proses apapun. Paling berbahaya itu hujan batu es. Walaupun hanya terjadi sekitar 10 menit tetapi  badai ini menyebabkan kerusakan terhadap pintu dan jendela bahkan pada tanaman siap panen.
Demikian, semoga bermanfaat.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Taufik Blog - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -