Posted by : Unknown Monday, 10 February 2014



TENAGA EKSOGEN

Adalah tenaga yang bersifat dari luar bumi dan sifatnya merusak.Terdiri atas pelapukan, erosi, pengangkutan, dan sedimentasi.

1. Pelapukan Adalah proses perusakan dan penghancuran massa batuan yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh cuaca, angin, dan organisme. Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dibagi tiga:
Pelapukan Mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah susunan kimia batuan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan mekanik antara lain: • Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Kondisi ini umumnya terjadi di gurun. Suhu di siang hari umumnya sangat panas, malam hari sangat dingin. Menyebabkan batuan memuai dan mengerut sangat tidak beraturan dan cepat sehingga batuan pecah. • Pembekuan air dalam celah-celah batuan. Air dalam keadaan cair akan meningkat volumenya ketika dalam bentuk es. Maka, air yang membeku dalam celah batuan dapat menekan batuan sehingga pecah. • Mengkristalnya air garam.
Pelapukan kimiawi adalah proses penghancuran massa batuan disertai perubahan struktur kimia batuan. Umumnya terjadi karena pelarutan.Air hujan mengandung CO2 dan asam amoniak sangat besar daya larutnya. Selain itu, suhu udara tinggi dan curah hujan yang besar dapat mempercepat proses pelapukannya. Pelapukan ini umum ditemukan di daerah kapur.
Hasil dari pelapukan ini umumnya terlihat dari beberapa bentang alam berikut: • Ponor, yaitu lubang dalam seperti pipa akibat larutnya batuan kapur oleh air hujan. • Dolin, yaitu lekukan berbentuk corong, karena larutnya batuan kapur atau runtuhnya langit-langit gua di daerah kapur. • Stalagtit dan stalagmit. • Sungai bawah tanah.

2. Erosi Erosi atau pengikisan adalah proses pelepasan partikel batuan secara alamiah oleh tenaga pengangkut yang ada di permukaan bumi, antara lain angin dan air. Erosi menurut penyebabnya dapat dibagi atas empat macam:
Erosi Aliran Permukaan terjadi apabila intensitas dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi.
Erosi Angin disebabkan oleh angin, yang disebut juga deflasi atau ablasi.Erosi ini banyak terjadi di daerah gurun.Ciri-ciri yang dapat diamati akibat erosi angin adalah batu jamur. Bentuk erosi yang disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut: • Tiupan angin menerbangkan partikel debu ke tempat yang jauh. • Angin menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir. • Kerikil dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di belakang permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan lainnya.
Erosi Gletser atau erosi glasial adalah erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng. Dapat terjadi di pegunungan yang tertutup salju.Ciri khas bentuk lahannya adalah adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif sejajar. Jika berlangsung lama akan membuat lembah-lembah dalam berbentuk huruf U.
Erosi Air Laut disebut abrasi atau erosi marine.Erosi ini disebabkan gelombang yang mampu mengikis batuan yang ada di pantai, kemudian diendapkan di sekitar pantai. Beberapa bentuk lahan akibat erosi air laut antara lain: • Cliff, yakni pantai berdinding curam hingga tegak. • Relung, yakni cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff. • Dataran abrasi, yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan dapat terlihat jelas pada pasang surut.
Menurut kecepatannya erosi dapat dibagi dua: • Erosi Geologi (Erosi Alami), yaitu erosi yang berjalan sangat lambat, di mana jumlah tanah tererosi sama dengan jumlah tanah terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya, karena terjadi dalam keseimbangan alami. • Erosi Dipercepat (Accelarated Erosion) adalah erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam.Jumlah tanah tererosi lebih besar dibanding tanah terbentuk.Berjalan sangat cepat sehingga tanah di permukaan hilang.
Berdasarkan bentuknya erosi dapat dibagi: • Pelarutan, umumnya di tanah kapur yang mudah dilarutkan air. • Erosi percikan (splash erosion): curah hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat melempar butir-butir tanah sampai setingi 1 meter. • Erosi lembar (sheet erosion): pemindahan tanah terjadi lapis demi lapis mulai dari lapisan teratas. Erosi ini sepintas tidak telrihat, karena kehilangan lapisan tanah yang seragam, namun berbahaya karena suatu saat lapisan teratasnya akan benar-benar habis. • Erosi alur (rill erosion): dimulai dari genangan-genangan kecil setempat di suatu lereng, bila air dalam genangan tersebut mengalir terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. • Erosi Gully (Gully erosion): erosi ini merupakan lanjutan erosi alur. Karena alur yang terus-menerus digerus aliran air, maka alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran yang lebih kuat. • Erosi parit (channel erosion): parit-parit yang besar sering masih mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding parit di bawah permukaan air, sehingga dinding di atasnya dapat runtuh ke dasar parit.
Erosi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: • Curah hujan. Intensitas hujan dapat mempengaruhi erosi.Semakin deras hujan, maka semakin besar erosi yang ditimbulkan. • Sifat-sifat tanah. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah tekstur tanah, struktur tanah, daya infiltasi/permeabelitas tanah, dan kandungan bahan organik. • Lereng/topografi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau panjang. • Vegetasi. Vegetasi mempunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi, serta penyerapan air di dalam tanah diperkuat transpirasi/penguapan air lewat vegetasi. • Manusia. Tindakan manusia seringkali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu mempercepat erosi.

3. Mass Wasting Adalah perpindahan massa batuan/tanah akibat pengaruh gaya berat. Prosesnya mirip dengan terjadinya erosi. Bentuk-bentuk mass wasting antara lain sebagai berikut: • Tanah longsor (land slide) • Tanah amblas atau ambruk (subsidence) • Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus, sehingga memperlihatkan bentuk mirip teras. • Tanah mengalir (earth flow), yaitu gerakan tanah yang jenuh air pada lereng-lereng landai. • Lumpur mengalir (mud flow), yaitu sejenis tanah mengalir dengan kadar air tinggi. • Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan tanah yang sangat lambat pada lereng landai.

4. Sedimentasi Adalah pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga media pengangkutannya berkurang/melambat. Karena medianya berbeda-beda, sedimentasi juga menghasilkan bentukan alam yang berbeda pula:
Sedimentasi Fluvial adalah proses pengendapan materi-materi yang diangkut air sepanjang aliran sungai. Tempatnya antara lain di dasar sungai, danau, atau muara sungai. Pengendapan di sepanjang aliran air sungai memperlihatkan ciri khas, yaitu makin ke hilir makin kecil ukuran butir batuan yang diendapkan.Di hulu, batuan yang diendapkan berupa batu besar, di tengah batuan lebih kecil, kerikil, dan pasir kasar, dan di hilir pasir halus dan lumpur.
Sedimentasi Aeolis adalah proses pengendapan materi-materi yang dibawa atau diangkut angin. Proses ini banyak terjadi di daratan. Sering juga disebut sedimentasi teresterial.
Sedimentasi Marine adalah pengendapan materi hasil abrasi di sepanjang pantai.
Bentuk-bentuk sedimentasi ini antara lain: • Kipas alluvial, yaitu bentuk alam menyerupai kipas atau kerucut rendah. • Delta, yakni bentuk endapan yang ditemukan di muara sungai berbentuk menyerupai huruf delta. Delta terdiri dari berbagai macam bentuk: Delta Runcing (contohnya Delta Sungai Tiber), Delta Cembung/Busur Kipas (contohnya Delta Sungai Nil), Delta Pengisi Estuarium (contohnya Delta Sungai Seine), Delta Kaki Burung/Delta Lobben (contohnya Delta Sungai Mississippi). • Dataran banjir (floodplain), yaitu hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang ditinggalkan pada daerah meander. • Sand dunes (bukit pasir). • Tombolo, yaitu endapan pasir/kerikil yang menghubungkan antara pulau dekat pantai dan daratan utama. • Nehrung (lidah pasir), yaitu endapan pasir yang bentuknya menyerupai lidah, biasa ditemukan pada mulut sebuah teluk atau muara sungai. • Moraine (morena), yaitu endapan pasir, kerikil, atau bongkah-bongkah batuan yang diendapkan gletser. • Tanggul sungai yang terdapat di tepi sungkai dan arahnya sejajar aliran air sungai. • Tanggul pantai adalah hasil pengendapan material yang dibawa sungai tapi dibantu arus laut dengan arah tegak lurus tanggul sungai. • Beting adalah endapan di tengah sungai atau di muara karena menurunnya daya angkut air sungai secara tiba-tiba. • Gosong mirip seperti beting, hanya saja permukaan gosong kadang tidak tampak di permukaan air, kadang tampak. • Meander adalah belokan sungai 1800 atau lebih. • Sungai mati (oxbow lake) adalah bagian sungai yang terpotong bernentuk bulan sabit dan merupakan sungai mati, sehingga tampak mirip danau.
RELIEF DARATAN Gambaran relief muka bumi di daratan adalah sebagai berikut:
GUNUNG Adalah kawasan yang menjulang sedikitnya 620 m lebih tinggi dari kawasan di daerah sekitarnya. Gunung sangat berpengaruh terhadap cuaca: massa gunung yang besar membelah arus angin yang bertiup teratur di sekeliling buki sehingga menimbulkan bermacam iklim.
PEGUNUNGAN Adalah rangkaian dari gunung-gunung yang membuat satu jalur. Ada beberapa macam pegunungan: • Pegunungan dome, diakibatkan tenaga endogen ke atas yang tidak begitu kuat. • Pegunungan patahan, terjadi karena permukaan bumi yang lapisan batuannya rapuh terkena tenaga endogen yang kuat dan tiba-tiba. • Pegunungan lipatan, diakibatkan terlipatnya lapisan-lapisan sedimen karena gerakan tangensial dari dalam bumi. • Pegunungan kompleks, merupakan hasil dari beberapa proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk di atas. • Pegunungan berapi, yang ditimbulkan oleh proses vulkanisme.
Secara geologis Indonesia merupakan pertemuan antara Lempeng Eurasia dan India-Australia.Pertemuan keduanya membentuk dua jalur pegunungan lipatan yang melalui wilayah Indonesia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke Pegunungan Himalaya di Asia masuk ke Indonesia lewat Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di wilayah Indonesia Sirkum Mediterania terbagi dua: • Busur Dalam yang merupakan jalur vulkanis. Wilayah yang termasuk busur dalam antara lain Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Oleh karena itu di jalur ini banyak dijumpai gunung api aktif. • Busur Luar yang merupakan jalur nonvulkanis yang sebagian besar terletak di dasar laut. Wilayahnya meliputi pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku
Sirkum Pasifik berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan kemudian menyambung ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara, Jepang, Filipina, dan masuk ke Indonesia melalui Sulawesi bersambung ke Halmahera hingga Papua.
DATARAN TINGGI Adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan ketinggiannya antara 200 m – 700 m. Dataran tinggi yang lerengnya curam disebut plateau.
BUKIT Adalah bagian muka bumi yang menyerupai gunung, tapi lebih rendah dari gunung, dengan ketinggian 200 m hingga 300 m.
DATARAN RENDAH Adalah permukaan bumi yang datar dan luas, ketinggian antara 0 m hingga 200 m. Terjadi umumnya akibat sedimentasi sungai yang bermuara pada laut dangkal.
RELIEF DASAR LAUT BUMI
SHELF Adalah dangkalan benua atau paparan, yakni kelanjutan dari benua yang tergenang air, dengan kedalaman kira-kira 0 m – 200 m. Ada dua paparan besar di Indonesia: • Paparan Sunda, dasar laut antara Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Kedalaman rata-ratanya 40 m – 45 m. • Paparan Sahul, dasar laut antara Papua dan Australia. Kedalaman rata-ratanya 45 m – 60 m.
CONTINENTAL SLOPE Adalah bidang miring yang membatasi dangkalan benua, dengan kemiringan antara 10 hingga 350.Kedalamannya kira-kira 200 m hingga 1.800 m.
PUNGGUNG LAUT (RIDGE) Adalah bukit-bukit di bawah laut. Punggung laut yang melandai disebut rise.
AMBANG LAUT Adalah punggung laut yang tidak muncul di permukaan laut dan terletak di antara 2 laut dalam.
PLATO DAN GUNUNG LAUT Plato adalah bentukan positif dengan puncak yang relatif datar.Sementara gunung laut adalah gunung yang kakinya berasal dari dasar laut, dan mungkin muncul puncaknya di permukaan laut.
LUBUK LAUT/BASIN/BEKKEN Adalah depresi luas yang bentuknya cekung membulat/lonjong karena adanya pemerosotan dasar laut.
PALUNG LAUT/TRENCH/TROG Adalah dasar laut yang sangat dalam dengan dinding curam, semakin ke bawah akan semakin sempit. Trench adalah palung laut yang memanjang, sempit, dengan lereng yang tidak begitu curam.Trog adalah palung laut yang memanjang lebih lebar dari trench dan berlereng curam.


Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Taufik Blog - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -