- Back to Home »
- Artikel »
- Manusia sebagai Makhluk Ekonomi (Homo economicus)
Posted by : Unknown
Sunday, 9 February 2014
Manusia sebagai Makhluk Ekonomi (Homo economicus) - Seperti telah
disinggung di awal, melakukan tindakan sosial dalam masyarakat sangat
penting. Namun sebagai individu, manusia juga tetap harus memikirkan
dirinya sendiri karena manusia memiliki kebutuhan.
Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, baik ragam maupun jumlahnya.
Jika satu kebutuhan telah terpenuhi, selanjutnya akan muncul kebutuhan
lain. Contoh kebutuhan manusia, antara lain kebutuhan akan makan, minum,
pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan rekreasi.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membutuhkan alat pemuas kebutuhan.
Kebutuhan akan makan dipenuhi dengan nasi, roti, atau sagu. Kebutuhan
akan pakaian dipenuhi dengan kemeja, gaun, atau kaus. Untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya, manusia melakukan kegiatan/tindakan ekonomi.
Dalam melakukan tindakan ekonomi, manusia harus mampu bersikap rasional,
yaitu menggunakan akal sehat dan memperhitungkan antara pengorbanan dan
hasil yang diperoleh. Perilaku seperti ini merupakan hakikat manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).
Sebagai homo economicus, manusia harus selalu melakukan tindakan ekonomi. Apa yang dimaksud dengan tindakan ekonomi? Simaklah contoh berikut ini!
- Jarak sekolah Dani dari rumah tidak begitu jauh, tetapi kalau ditempuh dengan berjalan kaki akan melelahkan. Oleh karena itu, orang tua Dani selalu memberinya uang untuk ongkos angkutan umum. Namun, Dani berpikir lain. Ia memilih menggunakan sepeda untuk pergi dan pulang sekolah. Selain sehat, ia dapat menabung uang pemberian orang tuanya.
- Bu Astuti seorang ibu rumah tangga. Ia memiliki banyak waktu luang di rumah. Untuk mengisi waktu luang itu, ia mempraktikkan keterampilan yang dipelajarinya saat masih gadis. Ia menjahit taplak meja, sarung bantal, dan seprai. Karena hasil jahitannya rapi dengan model-model yang cantik dan unik, karyanya disukai banyak orang sehingga laku dijual. Ia pun mendapat tambahan uang untuk biaya hidup rumah tangganya dari keuntungan yang diperoleh.
- Pak Widodo memiliki usaha toko kelontong untuk menghidupi keluarganya. Tokonya selalu buka lebih awal dan tutup lebih larut dibanding toko-toko lainnya. Pak Widodo berharap dengan waktu buka lebih lama, pembeli di tokonya juga akan lebih banyak.
Tindakan yang dilakukan Dani, Bu Astuti, dan Pak Widodo merupakan
contoh tindakan ekonomi. Disebut tindakan ekonomi karena tindakan
tersebut pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan dengan
maksud memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan pengorbanan yang
dikeluarkan. Sayang sekali, yang sering kali terjadi dalam kehidupan
sehari-hari adalah manusia melakukan segala cara untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya itu. Misalnya, masih saja ada toko yang
menjual barang-barang kedaluwarsa, masih ada pedagang yang mengurangi
timbangan dagangannya, dan masih ada produsen yang memproduksi makanan
dengan campuran bahan yang merugikan kesehatan manusia. Tindakan semacam
ini memang akan menghasilkan keuntungan yang besar, tetapi cobalah
bertanya pada hati nurani kalian sendiri, setujukah kalian dengan cara
ini?. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi (Homo economicus)