- Back to Home »
- Artikel »
- Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara
Posted by : Unknown
Sunday, 9 February 2014
Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara -
Kerja sama berarti saling berhubungan, saling membuat jalinan dan saling dukung mendukung untuk kepentingan bersama serta saling menguntungkan. Kerja sama dalam perdagangan, pendidikan, keamanan bersama, kebudayaan, dan lain-lain. Semua itu dilakukan untuk kepentingan bersama dan saling menguntungkan.
Kerja sama antarnegara-negara kawasan Asia Tenggara sudah lama dilakukan, baik itu secara formal maupun non formal.
1. Faktor-faktor Pendorong Kerjasama Negara-negara Kawasan Asia Tenggara
Sebuah negara tidak mungkin hidup menyendiri. Setiap negara butuh
hubungan dan kerja sama dengan negara lain dalam berbagai hal. Apalagi
jika negara-negara tersebut saling berdekatan wilayahnya seperti di
kawasan Asia Tenggara ini. Sebagai contoh, kerja sama bidang perdagangan
(untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi), kerja sama bidang keamanan dan
ketertiban, dukungan politik internasional, dan masih banyak lagi.
Mengapa kerja sama antarnegara-negara kawasan Asia Tenggara penting?
Berdasar pengalaman masa lalu hingga saat ini, paling tidak terdapat
beberapa faktor penting. Beberapa faktor penting yang dimaksud paling
tidak meliputi:
a. Faktor Kesamaan Nasib dan Sejarah
Semua negara-negara di kawasan Asia Tenggara sama-sama mengalami
penjajahan oleh bangsa lain (kecuali Thailand). Selain itu bangsa-bangsa
di kawasan Asia Tenggara sudah lama menjalin hubungan baik. Ingat, dulu
pernah berkembang dua kerajaan besar yang menyatukan bangsa-bangsa di
kawasan ini yakni Kerajaan Sriwijaya (abad ke-5) yang berpusat di
Palembang dan Kerajaan Majapahit (± abad ke-7) yang berpusat di pulau
Jawa. Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara dewasa ini mayoritas juga
sebagai negara berkembang (kecuali Singapura).
b. Faktor Kedekatan Geografis
Bagaimanapun, wilayah negara-negara yang berada di kawasan Asia
Tenggara, saling berdekatan satu sama lain (perhatikan kembali peta
negara-negara di kawasan Asia Tenggara!). Karena itu demi terjaganya
stabilitas pada masing-masing negara di kawasan ini butuh jalinan kerja
sama yang baik dan terus-menerus.
c. Faktor Strategisnya Letak Kawasan
Sejak dulu, kawasan Asia Tenggara menjadi jalur lalu-lintas
internasional yang ramai. Barangkali hal tersebut wajar, sebab letak
kawasan ini memang strategis. Namun demikian letak yang strategis
ternyata mempunyai sisi positif dan negatif.
Sisi positifnya mempercepat perkembangan di segala bidang kehidupan.
Sementara itu, sisi negatifnya terjadi berbagai jenis perselisihan atau
sengketa regional akibat perbedaan-perbedaan kepentingan masing-masing
negara. Contoh konkritnya, Indonesia dan Malaysia pernah mengalami
ketegangan politik. Contoh lain, antara Malaysia dan Filipina, juga
Singapura, pernah dilanda perselisihan (sengketa soal wilayah Sabah dan
Serawak, di bagian utara Pulau Kalimantan).
Sisi negatif yang lain? Letak kawasan yang strategis adalah
negara-negara kawasan Asia Tenggara rawan menjadi ajang persaingan
kepentingan-kepentingan yang datang dari luar. Selain itu, kawasan Asia
yang strategis tersebut juga menjadi rawan akan munculnya berbagai
bentuk kemerosotan moral serta budaya.
Bentuk Kerja Sama Antarnegara
Dewasa ini, kerja sama antarnegara dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk.
Masing-masing dari bentuk kerja sama tersebut adalah:
- Kerja sama bilateral, yakni kerja sama yang melibatkan dua negara. Contoh kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam pengiriman TKI (Tenaga Kerja Indonesia).
- Kerja sama multilateral, yakni kerja sama yang melibatkan beberapa/banyak negara. Contoh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
- Kerja sama regional, yakni kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan. Contohnya ASEAN/Association of South East Asian Nations (Kerja sama antar bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara), Liga Arab (kerja sama antar bangsa-bangsa arab)
2. Organisasi Formal Kerja Sama Negara-negara Asia Tenggara
Menyadari berada dalam satu kawasan, bagaimanapun kerja sama
antarnegara- negara Asia Tenggara sangatlah penting. Akan tetapi,
(sebelum tahun 1960-an) wadah atau organisasi formal dari kerja sama
tersebut belum terbentuk.
Lantas bagaimana sejarah perjalanan pembentukan organisasi formal kerja
sama negara-negara Asia Tenggara? Mari kita simak uraian berikut:
a. ASA (Asosiasi Asia Tenggara)
ASA merupakan organisasi formal kerja sama Asia Tenggara yang pertama.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 14 Juli 1961, dengan negara-negara
anggota Malaysia, Filipina, dan Thailand. Yang mengilhami pembentukan
organisasi ini adalah konferensi bersejarah negara-negara Asia-Afrika di
Bandung tahun 1955.
b. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
Menyadari keterbatasan jumlah anggota, Thanat Khoman (menteri luar
negeri Thailand) menggagas suatu kelompok yang lebih besar dari ASA.
Thanat mengemukakan gagasan tersebut dalam sebuah diskusi terbatas
dengan beberapa menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara pada
pertengahan tahun 1966. Selanjutnya pada bulan Mei tahun 1967 Thanat
secara formal mengajukan gagasannya (dalam deklarasi secara tertulis)
kepada Tun Abdul Razak (Perdana Menteri Malaysia), dan sebelumnya Adam
Malik (Menteri Luar Negeri RI waktu itu) sudah mempelajarinya.
Pada tanggal 8 Agustus 1967, lima Menteri Luar Negeri negara Asia
Tenggara mengadakan pertemuan di Bangkok Thailand. Kelima menteri luar
negeri itu adalah:
- Adam Malik (Indonesia)
- Narciso R. Ramos (Filipina)
- Tun Abdul Razak (Malaysia)
- S. Rajaratnam (Singapura)
- Thanat Khoman (Thailand).
Dengan demikian hingga saat ini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia
tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah
negara-negara anggota ASEAN:
- Filipina (negara pendiri)
- Indonesia (negara pendiri)
- Malaysia (negara pendiri)
- Singapura (negara pendiri)
- Thailand (negara pendiri)
- Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
- Vietnam (28 Juli 1995
- Laos (23 Juli 1997)
- Myanmar (23 Juli 1997)
- Kamboja (30 April 1999)
Tujuan, Asas, dan Program ASEAN
Sebagai sebuah organisasi kerja sama antarnegara (dalam satu kawasan)
ASEAN memiliki tujuan, asas, serta program. Uraian tentang tujuan, asas,
serta program yang dimaksud adalah:
1. Tujuan dari pembentukan ASEAN
Tujuan dari pembentukan ASEAN sebagaimana dalam Deklarasi Bangkok ada tujuh butir.
Tujuh butir yang dimaksud dapat digarisbawahi sebagai berikut:
- mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama dan dengan semangat kebersamaan;
- meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
- meningkatkan kerja sama dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
- saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi;
- peningkatan pertanian, industri, dan memperluas bidang perdagangan untuk meningkatkan taraf hidup;
- memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; dan
- memelihara kerja sama yang erat serta bermanfaat, baik terhadap organisasi internasional maupun regional lainnya.
2. Asas ASEAN
Asas dari (pembentukan) ASEAN meliputi 6 hal, yakni:
- saling menghormati kedaulatan kemerdekaan, persamaan derajat dan identitas nasional semua bangsa;
- hak hidup bebas setiap negara, bangsa, tidak ada campur tangan pihak luar, subversi atau paksaan;
- tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain;
- penyelesaian sengketa dengan cara damai;
- tidak melakukan ancaman atau kekerasan terhadap negara anggota lain; dan
- mengadakan kerja sama yang efektif di antara negara anggota.
3. Program ASEAN
Dalam rangka mewujudkan tujuan ASEAN, maka dilaksanakan beberapa program. Program-program tersebut antara lain terdiri atas:
- KTT (Konferensi Tingkat Tinggi), yakni pertemuan para kepala pemerintahan negara-negara anggota ASEAN.
- Sidang Tahunan para menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN.
- Sidang Tahunan para menteri ekonomi dan non ekonomi negara-negara anggota ASEAN.
3. Bentuk Kerja Sama Negara-negara Asia Tenggara
Setelah pembentukan ASEAN, bagaimana wujud nyata dari pelaksanaan kerja
sama negara-negara Asia Tenggara? Bentuk-bentuk kerja sama antara
negara-negara Asia Tenggara tersebut antara lain:
a. Bidang Ekonomi
Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara
meliputi perdagangan ekspor impor barang-barang mentah serta jadi,
pengelolaan tanaman pangan dan hutan, pendirian pabrik bersama, juga
pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak lagi.
Tentang proyek industri bersama juga telah diselenggarakan, antara lain:
- Pendirian pabrik pupuk Urea di Indonesia (di Provinsi NAD).
- Pendirian pabrik pupuk Urea di Malaysia.
- Pendirian pabrik tembaga di Filipina.
- Pendirian pabrik diesel Marine di Singapura (dibatalkan, sebab menjadi proyek nasional Singapura sendiri).
- Proyek abu soda di Thailand.
- Proyek Vaksin di Singapura.
b. Bidang Politik dan Keamanan
Awalnya, kerja sama negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) adalah di bidang
ekonomi. Akan tetapi karena tuntutan perkembangan situasi kawasan,
akhirnya juga melibatkan kerja sama politik dan keamanan.
Kerja sama bidang politik dan keamanan ASEAN dimulai sejak pertemuan
para menteri luar negeri negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur, tanggal
27 November 1971. Ketika itu perang Vietnam sedang berkecamuk sengit.
Selain itu negara-negara adikuasa (Amerika, RRC, dan Uni Soviet) ikut
bermain di balik pertikaian tersebut.
Dalam pertemuan di Kuala Lumpur itu ditandatangani Deklarasi Kuala
Lumpur. Deklarasi tersebut berisi kesepakatan untuk menjadikan Asia
Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral, atau biasa
dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality).
Kerja sama bidang politik dan keamanan ASEAN lebih ditegaskan lagi dalam
KTT pertama di Bali tanggal 23-25 Februari 1976. Dalam KTT tersebut
menghasilkan Declaration of ASEAN Concord yang salah satu isinya antara
lain berupa penegasan tentang keterikatan para negara anggota ASEAN
untuk membina perdamaian, di samping kemajuan dan kesejahteraan.
Contoh hasil kerja sama negara-negara Asia Tenggara antara lain di bidang politik dan keamanan antara lain meliputi:
- Penyelenggaraan kerja sama untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan wilayah Asia Tenggara.
- Pelepasan tuntutan kepemilikan atas wilayah Sabah oleh Filipina kepada Malaysia (sebaliknya, Malaysia tidak boleh membantu para gerilyawan Moro).
- Mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara anggota ASEAN.
- Penandatanganan kesepakatan tentang Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas senjata nuklir
c. Bidang Sosial Budaya
Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang sosial dan budaya dilaksanakan
oleh COSD (Committee on Social Development). Kerja sama sosial budaya
antarnegara Asia Tenggara di antaranya meliputi:
- Program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan).
- Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN.
- Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN Tourism Agreement (ATA).
- Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali Sea-Games.