- Back to Home »
- Artikel »
- Pengertian Dan Jenis Gunung Api
Posted by : Unknown
Tuesday, 4 March 2014
Pengertian dan Jenis Gunung Api | Gunung api adalah gunung yang
terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi
atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai
di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu,
yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua
buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat
keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar
gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan
muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang
disebut "cincin gunung api" (ring of fire).
Pengertian Gunung Api |
Gunung api juga terbentuk di kedalaman laut di punggungan tengah
samudera. Di sepanjang pegunungan di tengah lautan, lapisan kerak bumi
menjadi tipis dan lemah. Magma yang muncul keluar kemudian membentuk
barisan gunung api. Tetapi, tidak semua gunung api terbentuk pada
pertemuan lempeng. Pulau Komodo di Flores NTT adalah contoh salah satu
pula vulkanis yang ada di Indonesia. Pulau vulkanis merupakan puncak
dari gunung api yang terletak di dasar samudera.
Jenis-jenis gunung api dibagi berdasarkan: aktivitas, proses terjadi, dan tipe letusan. Berdasarkan aktivitasnya, jenis gunung api antara lain:
- Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
- Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
- Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.
Jenis gunung api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, antara lain:
- Gunung api Maar, berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.
- Gunung api kerucut/srato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.
- Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.
Jenis gunung api berdasarkan tipe letusan, antara lain:
- Hawaian, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.
- Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api.
- Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
- Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas yang padat.
- Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah.
- St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan awan panas yang bisa menutupi area yang luas.
- Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan letusannya lebih besar.
- Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan yang mencapai >500 km.